<p style="margin-right:0cm; margin-left:0cm"><span style="font-size:12pt"><span new="" roman="" style="font-family:" times=""><strong>Pangsan, 27 Februari 2025</strong> – Desa Pangsan kembali menggelar upacara <strong>Nyekah Masal</strong>, sebuah tradisi sakral yang bertujuan untuk menyucikan roh leluhur yang telah meninggal dunia. Acara ini diselenggarakan oleh <strong>Desa Adat Pangsan</strong> dengan dukungan dari Pemerintahan Desa Pangsan, yang turut serta memberikan bantuan dana upakara melalui <strong>APBDesa</strong>. Pada Nyekah Masal tahun ini, diikuti oleh <strong>59 keluarga yang memiliki sawa</strong> dan <strong>76 orang</strong> yang ikut <strong>mesangih atau mepandes (Upacara Potong Gigi)</strong>. Nyekah Masal ini diadakan sebagai bentuk gotong royong dalam masyarakat, mengingat upacara penyekahan secara individu memerlukan biaya yang cukup besar. Dengan adanya acara masal ini, masyarakat dapat melaksanakan ritual dengan lebih ringan secara ekonomi tanpa mengurangi kesakralannya.</span></span></p> <p style="text-align:justify; margin-right:0cm; margin-left:0cm"><span style="font-size:12pt"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Persiapan upacara telah dimulai sejak <strong>16 Februari 2025</strong>, di mana berbagai prosesi dilakukan untuk memastikan kelancaran acara. Pada <strong>25 Februari 2025</strong>, dilaksanakan acara <strong>Mebat Mekarya Ulam Upakara</strong>, di mana Pemerintahan Desa Pangsan turut serta membantu dalam pembuatan upakara ini. Kegiatan “Mebat” tidak hanya sekadar kegiatan memasak bersama, tetapi di dalamnya terkandung nilai kebersamaan dan gotong royong yang kuat. Masyarakat Bali percaya bahwa dengan bersama-sama menyiapkan hidangan untuk upacara dapat mempererat ikatan sosial dan spiritual. Demikian pula, keterlibatan langsung Pemerintahan Desa Pangsan dalam kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan dengan masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan.</span></span></p> <p style="text-align:justify; margin-right:0cm; margin-left:0cm"><span style="font-size:12pt"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Sehari sebelum puncak acara, pada <strong>26 Februari 2025</strong>, dilakukan berbagai prosesi penting, antara lain <strong>Mecaru, Melaspas Peyadnyan, Mendak ring Marga Tiga, Ngangget Don Bingin, Memben Don Bingin, Nugel Don Bingin, dan Ngias Sekah</strong>. Pada <strong>27 Februari 2025</strong>, merupakan puncak dari seluruh rangkaian Nyekah Masal, dimana berbagai prosesi dilakukan seperti  <strong>Ngajum Sekah, Mapurwa Daksina, Metatah, Memendak Toya Ning, Munggah Puja Tarpana, Memutru, Mejaya-jaya sane Metatah, Menek Kelih lan Mapetik, Ngaturan Pependetan, dan Ngeseng Puspa</strong>. Upacara ini juga dihadiri oleh <strong>Bupati Badung</strong>, sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya dan tradisi leluhur.</span></span></p> <p style="text-align:justify; margin-right:0cm; margin-left:0cm"><span style="font-size:12pt"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Pelaksanaan Nyekah Masal ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat, karena meringankan beban ekonomi mereka sekaligus tetap menjaga nilai-nilai adat dan tradisi. Pemerintah Desa Pangsan dan Desa Adat Pangsan berkomitmen untuk terus mendukung upacara-upacara adat seperti ini sebagai bagian dari pelestarian budaya Bali. Dengan berlangsungnya Nyekah Masal tahun 2025 ini, diharapkan masyarakat Desa Pangsan semakin solid dalam menjaga adat istiadat serta tetap mempertahankan nilai-nilai leluhur yang telah diwariskan secara turun-temurun.</span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 8pt; margin-right:0cm; margin-left:0cm"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">KIM_003</span></span></span></p>
Pelaksanaan Nyekah Masal di Desa Pangsan Tahun 2025
27 Feb 2025