<div style="text-align: center;"> Pan Widi Mulai Menggeluti Wirausaha Ternak Puyuh di Desa Pangsan</div> <div> &nbsp;</div> <div> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Sejak pertengahan awal bulan Agustus 2018, Made Suartana yang akrab disapa Pan Widi memulai usaha ternak puyuh. Usaha keluarga ini awalnya dikembangkan karena menantu yang dulunya sudah beternak puyuh di Banjar Sandakan dan belum memenuhi pasaran sehingga kemudia dikembangkan di Susutan, Banjar Pundung, Pangsan.&nbsp;</div> <div> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Sebanyak 1200 ekor puyuh dengan menghasilkan kurang lebih 835 butir telur setiap hari akan dipasarkan setiap minggunya di Perang, Lukluk. Namun dengan 1200 ekor puyuh masih belum memenuhi pasaran, masih perlu 10.000 ekor tambahan. Kotoran burung puyuh pun dimanfaatkan sebagai pupuk. Selain beternak puyuh, Pan Widi juga beternak bangkung (babi betina)&nbsp; dan lebah madu.&nbsp;</div> <div> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Pan Widi mengungkapkan, &quot;Adanya usaha beternak ini sangat menunjang kebutuhan ekonomi kami. Saya harapkan generasi muda ikut terjun langsung menjadi peternak karena kedepannya wirausaha dapat membuat kita lebih mandiri.&quot; (3/11)</div> <div> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> Perbekel Desa Pangsan, I Nyoman Raka Tri Sukarya sangat mendukung adanya usaha - usaha kreatif oleh warga. Dengan adanya usaha burung puyuh ini saya harapkan kedepannya lebih berkembang dan dapat menyediakan lapangan pekerjaan. Alam seperti Desa Pangsan tentunya sangat produktif untuk pengembangan peternakan.&quot;</div> <div> (003/KIM PS)&nbsp;</div>
PAN WIDI MULAI MENGGELUTI WIRAUSAHA TERNAK PUYUH DI DESA PANGSAN
04 Nov 2018