<div style="text-align: center;"> Road To Banjar, Program Pengajaran Tari oleh Katar Catur Buana Pangsan</div> <div style="text-align: center;">  </div> <div>  </div> <div style="text-align: justify;"> Road to Banjar merupakan sebuah program Karang Taruna Catur Buana Desa Pangsan yang dimana dibidangi oleh bidang kesenian Karang Taruna Catur Bhuana. Road to banjar melatih dan mencari bibit baru untuk melestarikan seni dan budaya yang ada di Desa Pangsan.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Ditemui seusai melatih para peserta pembinaan pada hari minggu 28/7/2018, pukul 18.00 wita diwantilan Desa Pangsan. Seseorang yang mencetuskan program  dan sekaligus pembina untuk program Road To Banjar, I Gusti Ngurah Okta Diana Putra, S.Pd kerap disapa Wahde (24), "Kesenian di Desa Pangsan sudah sangat berkembang. Bahkan kami kerap mengikuti berbagai macam lomba dibidang kesenian baik di kabupaten maupun di provinsi. Saya mengusulkan Program ngajar Kebanjar-banjar dengan tujuan mencari bibit seniman muda yang baru, maka tercetuslah nama Road To Banjar".</div> <div> Wahde menambahkan, "Walupun pertama kendala dengan peserta kami selalu dan terus mempromosikan program ini karena peserta pelatihan tidak dipungut biaya sedikitpun atau Gratis. Selain itu kami bisa membantu warga miskin yang tidak mampu membayar untuk kursus disanggar, sesuai dengan bidang kami yaitu bergerak dibidang sosial. Maka inilah gerakan kami dibidang kesenian kami berusaha mencegah kenakalan remaja dengan mengajak mereka untuk menyibukkan diri dengan latihan" sehingga waktu mereka tidak terbuang sia" untuk melakukan hal" yang sifatnya negatif" ujarnya.</div> <div>  </div> <div style="text-align: justify;"> Perbekel Desa Pangsan, Nyoman Raka Tri Sukarya sangat mengapresiasi program road to banjar karena sangat membantu pemerintahan dalam perberdayaan masyarakat. Bahkan Perbekel Desa Pangsan akan menganggarkan program road to banjar ini kedalam RAB.  "Program ini sangat bagus untuk membantu masyarakat yang kurang mampu untuk bisa ikut belajar di sana karena pelatihan ini gratis.  Semoga program ini bisa terus berlanjut", ujarnya ditemui disela - sela kesibukannya sebagai Perbekel Desa Pangsan.</div> <div> (008/KIM PS) </div>