<div style="text-align: center;"> Tape “Injin” Salah Satu Makanan Populer di Pangsan</div> <div>  </div> <div>  </div> <div style="text-align: justify;"> Tape injin atau tape ketan hitam mungkin tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat. Termasuk masyarakat Banjar Sekarmukti, Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Kabupaten menjadikan makanan jenis ini sebagai salah satu hidangan khas di hari raya.</div> <div>  </div> <div style="text-align: justify;"> Salah seorang pembuat tape rumahan, Ni Ketut Sumantri, mengaku kurang lengkap jika pada hari raya, khususnya hari raya Galungan dan Kuningan tidak diisi dengan sajian menu makanan yang memiliki cita rasa manis tersebut. Rasanya yang khas dengan tampilan yang menarik membuat masyarakat gemar mengkonsumsinya.</div> <div>  </div> <div style="text-align: justify;"> Disinggung soal cara pembuatan, Sumantri menjelaskan, untuk pembuatan satu kilogram tape ijin membutuhkan setengah kilogram ketan hitam dan setengah kilogram ketan putih (komposisi satu berbanding satu). Kedua jenis ketan tersebut dicampur agar tekstur tape tidak keras. Untuk pembuatan, dia mengatakan seperti menanak nasi pada umumnya, yang sebelumnya kedua jenis ketan direndam dan dikukus. “Setelah matang tinggal diamkan beberapa menit, kemudian campurkan ragi dalam keadaan ketan yang masih hangat dan tambahkan sedikit gula. Selanjutnya bungkus tape dengan keadaan rapat dan diamkan kurang lebih 3 hari untuk proses pematangan,” ungkapnya. (002/KIM-PS)</div>
TAPE "INJIN" SALAH SATU MAKANAN POPULER DI DESA PANGSAN
24 Jun 2018