<div style="text-align: center;"> Favorit Masyarakat, "Laklak Men Suk" Berpotensi jadi Kuliner Khas Desa Pangsan</div> <div>  </div> <div>  </div> <div>  </div> <div style="text-align: justify;"> Pangsan- Jajanan Bali, salah satunya laklak buatan Men Suk menjadi incaran sebagian besar masyarakat di Desa Pangsan. Tekstur yang lembut dengan tambahan gula merah khas Bali, menjadi menu favorit teman minum kopi di pagi hari. Tidak heran jika banyak masyarakat baik dalam ataupun di luar Desa Pangsan rela antre untuk mendapatkan jenis makanan yang bebahan dasar tepung beras tersebut.</div> <div>  </div> <div>  </div> <div style="text-align: justify;"> Saat ditemui beberapa waktu lalu, wanita yang akrab disapa Men Suk tersebut mengaku, menyediakan 1 nampan laklak dengan menghabiskan bahan sekitar 3 kilogram per hari. Selain laklak, jenis jajanan Bali lainnya seperti bubur sumsum, piling-piling hingga lupis juga disediakannya, untuk menambah varian menu. "Kalau untuk jenis lainnya, saya hanya menyediakan rata-rata 1 kilogram bahan per hari," ungkapnya.</div> <div>  </div> <div>  </div> <div style="text-align: justify;"> Untuk dapat menikmati berbagai varian jajanan tersebut, Men Suk mulai berjualan dari pukul 06.00 hingga 08.00 pagi. Adapun tempat berjualan dilakukan di depan Pura Penataran Agung, Sekarmukti atau sebelah utara SD No 1 Pangsan.</div> <div>  </div> <div>  </div> <div style="text-align: justify;"> Terkait hal tersebut, Perbekel Desa Pangsan, I Nyoman Raka Tri Sukarya, mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan industri rumah tangga yang dilakoni masyarakat. Demikian pula diakuinya, Pemerintahan Desa  Pangsan berkomitmen mendorong pertumbuhan UMKM di Desa Pangsan dengan mengadakan pembinaan dan bantuan permodalan yang selama ini telah dilakukan. "Harapan kami, kedepan agar usaha tersebut mampu menjadi kuliner khas Desa Pangsan," ujarnya. (002/KIM-PS)</div>
FAVORIT MASYARAKAT "LAKLAK MEN SUK" BERPOTENSI JADI KULINER KHAS DESA PANGSAN
13 May 2018